Air dan manusia adalah senyawa, karena air adalah senyawa dan manusia adalah makhluk bernyawa. Setiap yang bernyawa perlu air dan setiap yang tumbuh perlu air. Air tidak perlu manusia, namun air justru yang diperlukan manusia. Manusia tidak dapat membuat air melainkan menemukan air atau mengolahnya sesuai untuk hajat hidupnya.
Air disediakan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta untuk manusia, artinya air lebih dulu ada sebelum manusia ada. Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia telah mempersiapkan semua keperluan kita untuk hidup dan kehidupannya. Hampir tiga perempat dari dari permukaan bumi terdiri dari air. Bagi manusia, air diperlukan untuk minum, memasak, dan digunakan untuk mencuci dan membersihkan badan. Sedangkan tubuh manusia itu sendiri mengandung lebih dari 80 persen air. Jadi air adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pepatah Barat mengatakan: “No Live without Water”.
Dalam perkembangan peradaban manusia, munculnya sebuah kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan, perkantoran dll dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk ‘kemudahan hidup dan kenikmatan’ hidup manusia. Sesungguhnya, air diperlukan oleh manusia hanyalah sebagai media. Ia tidak habis dikonsumsi melainkan hanya berubah dari sifat dan bentuk aslinya. Ini berbeda dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang habis digunakan dan tak berbekas lagi.
Air yang belum digunakan disebut sebagai sumber air (water resources) yang digolongkan menurut asalnya:
Untuk konsumsi manusia digunakan sebagai:
Bagi dunia industri digunakan sebagai:
Artinya dalam era industrialisasi & globalisasi, makin banyak air yang diperlukan dan digunakan. Sesuai dengan sifat air yang hanya sebagai media, maka ia berfungsi sebagai penghantar. Setelah air digunakan, maka air bercampur dengan bahan-bahan yang dihantarkannya (disebut sebagai pollutan) dan di salurkan kembali ke alam sekitarnya. Air yang telah bercampur dengan polutan inilah yang disebut sebagai “air limbah (wastewater)”.
Air disediakan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta untuk manusia, artinya air lebih dulu ada sebelum manusia ada. Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia telah mempersiapkan semua keperluan kita untuk hidup dan kehidupannya. Hampir tiga perempat dari dari permukaan bumi terdiri dari air. Bagi manusia, air diperlukan untuk minum, memasak, dan digunakan untuk mencuci dan membersihkan badan. Sedangkan tubuh manusia itu sendiri mengandung lebih dari 80 persen air. Jadi air adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pepatah Barat mengatakan: “No Live without Water”.
Dalam perkembangan peradaban manusia, munculnya sebuah kegiatan industri, rumah sakit, perhotelan, perkantoran dll dimaksudkan sebagai salah satu sarana untuk ‘kemudahan hidup dan kenikmatan’ hidup manusia. Sesungguhnya, air diperlukan oleh manusia hanyalah sebagai media. Ia tidak habis dikonsumsi melainkan hanya berubah dari sifat dan bentuk aslinya. Ini berbeda dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang habis digunakan dan tak berbekas lagi.
Air yang belum digunakan disebut sebagai sumber air (water resources) yang digolongkan menurut asalnya:
- Air Permukaan (Surface Water) : Sungai, Danau dan Laut
- Air Tanah (Deep Well Water): Sumur, Sumber-sumber air dari gunung
Untuk konsumsi manusia digunakan sebagai:
- Air Sanitasi (Sanitation Water) : mandi, mencuci
- Air Minum (Potable Water): minum dan memasak
Bagi dunia industri digunakan sebagai:
- Air Proses (Process Water),
- Air Sanitasi (Sanitation Water) dan
- Utilitas (Utility Water).
Artinya dalam era industrialisasi & globalisasi, makin banyak air yang diperlukan dan digunakan. Sesuai dengan sifat air yang hanya sebagai media, maka ia berfungsi sebagai penghantar. Setelah air digunakan, maka air bercampur dengan bahan-bahan yang dihantarkannya (disebut sebagai pollutan) dan di salurkan kembali ke alam sekitarnya. Air yang telah bercampur dengan polutan inilah yang disebut sebagai “air limbah (wastewater)”.
Jadi, air limbah adalah air yang bekas digunakan dan bercampur dengan bahan pencemar yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan. Air limbah yang mengandung bahan pencemar ini, jika bersentuhan dengan tanah 50 persen (10 persen diantaranya) akan meresap kedalamnya. Jika resapan ini digunakan sebagai sumber air tanah maka bahan pencemar yang terkandung di dalamnya akan terikut dan menimbulkan gangguan kesehatan. Selebihnya bahan pencemar akan mebuat tanah menajdi hilang kesuburannya.
Bersyukur kepada Tuhan Yang telah menciptakan Hydrologic Cycle sebagai proses alami untuk menjaga dan memelihara kelestarian air. Hydrologic Cycle adalah wujud nyata tanggung jawab Tuhan kepada manusia. Tuhan Maha Bertanggung Jawab sedang manusia masih tetap tanggung-tanggung dan hanya menjawab saja.
JENIS JENIS LIMBAH
Air limbah yang dihasilkan (yang dibuang) oleh sebuah aktivitas manuasia bisa digolongkan menurut jenis dan kadar bahan pencemar (pollutant quality levels) yang terkandung di dalamnya:
Jenis dan variasi volumetric air limbah yang dihasilkan akan sangat menentukan proses dan teknologi yang akan digunakan dalam pengolahan limbah guna menetralisir bahan pencemar yang terkandung di dalamnya.
Bersyukur kepada Tuhan Yang telah menciptakan Hydrologic Cycle sebagai proses alami untuk menjaga dan memelihara kelestarian air. Hydrologic Cycle adalah wujud nyata tanggung jawab Tuhan kepada manusia. Tuhan Maha Bertanggung Jawab sedang manusia masih tetap tanggung-tanggung dan hanya menjawab saja.
JENIS JENIS LIMBAH
Air limbah yang dihasilkan (yang dibuang) oleh sebuah aktivitas manuasia bisa digolongkan menurut jenis dan kadar bahan pencemar (pollutant quality levels) yang terkandung di dalamnya:
- Air Limbah Ringan (Low Strength Wastewater)
- Air Limbah Sedang (Medium Strength Wastewater)
- Air Limbah Berat (High Strength Wastewater)
- Air Limbah Beracun dan Berbahaya (Hazardous Wastewater)
Jenis dan variasi volumetric air limbah yang dihasilkan akan sangat menentukan proses dan teknologi yang akan digunakan dalam pengolahan limbah guna menetralisir bahan pencemar yang terkandung di dalamnya.